Selasa, 26 Oktober 2010

MERAPI MELETUS

                                              Ini Dia Merapinya

Hingga pukul 19.00 WIB, semburan awan panas (wedhus gembel) gunung Merapi masih terus berlangsung. Semburan awan panas sangat dahsyat. Saat menyembur, ketinggian awan panas sempat mencapai ketinggian 1,5 KM.
Akibat semburan awan panas ini, hujan debu kemudian mengguyur kawasan lereng-lereng Merapi. Bahkan debu di kawasan Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, tampak sangat pekat.
Para warga Kaliurang yang sebelumnya masih bertahan di daerahnya, sekitar 5 KM dari puncak Merapi, langsung berhamburan menuju titik kumpul evakuasi, begitu mendengar sirine berbunyi. Pakaian mereka penuh dengan debu vulkanik. Rambut warga juga tampak memutih dipenuhi debu.
Kendaraan-kendaraan yang turun dari Kaliurang juga diselimuti debu vulkanik. Bahkan, kaca-kaca mobil tampak berdebu tebal.
Hingga malam ini, suasana di Jalan Raya Kaliurang tampak masih ramai. Proses evakuasi warga-warga Kaliurang ke barak-barak pengungsian masih berlangsung. Para warga yang diungsikan juga sudah menggunakan masker.
Awan panas Merapi ini diperkirakan bersuhu 600 derajat Celcius. Karena itu, awan panas ini dinilai sangat membahayakan. Sekitar tiga kecamatan di lereng Merapi di kawasan kabupaten Sleman harus dikosongkan. (asy/gah)
Sleman - Semburan awan panas (wedhus gembel) Gunung Merapi membuat warga Kaliurang, Kabupaten Sleman panik. Sirine early warning system (EWS) berbunyi meraung-raung. Sementara hujan abu semakin pekat dan bau belerang semakin menyengat.
Merapi mulai memuntahkan awan panas sekitar pukul 17.02 dan 17.30 WIB, Selasa (26/10/2010). Hingga pukul 18.45 WIB, semburan wedhus gembel masih terjadi.
Debu vulkanik yang menyembur sebelumnya juga telah beterbangan di daerah Kaliurang, sekitar 5 KM dari puncak Merapi. Dengan turunnya wedhus gembel, hujan debu semakin pekat. Bau belerang juga semakin menyengat.
Sejak diketahui wedhus gembel keluar dari puncak Merapi, alat EWS langsung berbunyi. Mendengar bunyi alarm itu, warga pun berebut dan berlari menuju angkutan-angkutan evakuasi. Petugas SAR yang telah siaga di Kaliurang kemudian membagikan masker, karena debu makin pekat dan bau belerang makin menyengat.
Hingga saat ini, proses evakuasi masih terus dilakukan. Sebagian besar warga diungsikan ke posko pengungsian di Desa Hargobinangun, Pakem.
Sementara itu, sebelum wedhus gembel meletup, hujan deras sempat mengguyur Yogyakarta dan Sleman. Saat erupsi terjadi, puncak Merapi juga masih tertutup kabut dan suasana sangat gelap.


Ini ada foto beberapa korbannya:


                                              Badannya melepuh kena awan panas (Wedus Gembel)


                                            Matanya sampe berdarah.. kacau....

                                           Kenapa tuh?

                                                    Masuk ambulan

Selasa, 19 Oktober 2010

Beberapa foto akibat perang Israel-Palestina

masalah Palestina v Israel semakin meluas.. berikut beberapa gambar dari korban perang tersebut....

                                           otaknya bocor....
                                                            Palanya Ancur
                                                                  No Comment deh...
                                               Anak-anak bocah juga kena.....
                                             Ini lagi satu.... huffttt....

Kasian ya? sekarang pertanyaannya, kenapa masih berlanjut?

Senin, 18 Oktober 2010

Negara-negara yang memiliki hubungan darah dengan Indonesia

Suriname
 Suriname penduduk paling awal adalah Indian Surinen. Pada abad ke-16 mereka telah digantikan oleh Indian Amerika Selatan lainya. Spanyol dieksplorasi Suriname pada tahun 1593, tetapi dengan 1602 Belanda mulai menyelesaikan tanah, diikuti oleh Inggris. Kedaulatan ditransfer Bahasa Inggris ke Bahasa Belanda pada tahun 1667 (Perjanjian Breda) dalam pertukaran untuk New Amsterdam (New York).
Kolonisasi itu terbatas pada jalur pantai sempit ini, dan sampai penghapusan perbudakan di tahun 1863, budak Afrika dilengkapi tenaga kerja untuk perkebunan kopi dan tebu. Afrika Lolos budak melarikan diri ke pedalaman, dibentuk kembali budaya barat Afrika mereka, dan kemudian disebut "Bush Negro" oleh Belanda. Setelah tahun 1870, buruh India Timur diimpor dari British India dan Jawa dari Hindia Belanda.
Dikenal sebagai Belanda Guyana, koloni diintegrasikan ke dalam Kerajaan Belanda pada tahun 1948. Dua tahun kemudian Belanda Guyana diberikan aturan rumah, kecuali untuk urusan luar negeri dan pertahanan. Setelah kerusuhan ras atas pengangguran dan inflasi, Belanda memberikan kemerdekaan Suriname lengkap pada 25 November 1975. Sebuah kudeta pada tahun 1980 membawa kekuasaan militer. Selama banyak tahun 1980-an, Suriname berada di bawah kendali represif Letjen. Desi Bouterse Kol. Belanda menghentikan semua bantuan pada tahun 1982 saat Suriname tentara tewas 15 wartawan, politisi, pengacara, dan pejabat serikat.
Pertahanan belanja meningkat secara signifikan, dan ekonomi yang diderita. Sebuah pemberontakan gerilya oleh Jungle Commando (a Bush Negro kelompok
gerilyawan) mengancam untuk mengacaukan negara dan kasar ditindas oleh Bouterse. pemilihan bebas diadakan pada tanggal 25 Mei 1991, mencabut militer sebagian besar kekuasaan politiknya. Pada tahun 1992 sebuah perjanjian damai ditandatangani antara pemerintah dan beberapa kelompok gerilya. Pada bulan Maret 1997, Presiden mengumumkan kebijakan ekonomi baru, termasuk menghilangkan tarif impor atas barang-barang yang paling dasar, ditambah dengan kontrol harga yang ketat. Beberapa tahun kemudian, Belanda mengatakan akan menuntut Bouterse untuk perdagangan kokain.
"Lambang Suriname terdiri dari dua orang India memegang perisai. India Bawah menemukan moto 'Justitia Pietas Fides' yang berarti 'Keadilan Loyalitas Iman'. Perahu berlayar di bagian kiri perisai melambangkan sejarah Suriname ketika budak dibawa ke Suriname dari Afrika. kelapa di bagian kanan perisai berdiri untuk saat sekarang ini juga untuk keadilan, Berlian di tengah melambangkan sebuah detak jantungnya.. bintang lima berlian titik dalam singkatan dari lima benua penduduk dari Suriname"
Mark Sensen, 19 April 1999

ini dia wajah suriname...

 ini lambang suriname yang indian megang tongkat...


Kamis, 14 Oktober 2010

Legenda arya kenceng bag.2

Dikisahkan kemudian penyerbuan Mahapatih Gajah Mada disertai para Arya ke Bali pada tahun 1343 berhasil baik dengan kemenangan Patih Gajah Mada. Patih Pasung Grigis menyerah di tawan dan diajak ke Majapahit. Sebagai Sang Prabu di Bali ditunjuk dan didudukan Sri Kresna Kepakisan, bergelar Dalem Samprangan, berkedudukan (istana) di Samprangan di sebelah timur tukad Cangkir di Gianyar searang (waktu itu kota Gianyar belum ada). Dalam Samprangan bertahta dari tahun 1350-1380. Para Arya dari Majapahit yang menyertai Sri Kresna Kepakisan ke Bali ada 10 orang yaitu:

DSC02696

1. Arya Kenceng: kemudian bersentanakan Ngurah Tabanan dan Arya Kenceng Tegeh Kori. Beliau diberi kekuasaan di Tabanan dengan tugas kewajiban mengamankan, mengemong dan mengembangkan wilayah tersebut di beri pengiring (rakyat) sebanyak 40.000 orang.
2. Arya Sentong: kemudian bersentanakan Pacung Carangsari dsb. Diberikan kekuasaan sama seperti Arya Kenceng, bertempat tinggal di wilayah Pacung diberi pengikut (rakyat) sebanyak 10.000 orang.
3. Arya Kutawaringin: kemudian berstanakan di Kubon Tubuh. Tugas sama dengan pertama dan kedua di atas bertempat di Gelgel dan dengan pengiring (rakyat) sebanyak 5000 orang.
4. Arya Tan Wikan (Arya Belog); kemudian berstanakan di Kaba-Kaba. Beringkit, tugas sama dengan nomor satu, dua dan tiga diatas bertempat di Kaba-Kaba dengan pengiring (rakyat) sebanyak 5000 orang
5. Arya Kanuruhan: berstanakan di Pegatepan, Brangsinga. Tugas sama dengan 1-4 di atas.
6. Arya Manguri: berstanakan di Dauh Bale Agung Penulisan, Pengalasan, tugas sama dengan 1-5 diatas dan diberi pengiring secukupnya.
7. Arya Pengalasan: berstanakan di Cemeng Gawon. Tugas sama dengan 1-6 diatas diberi rakyat sama.
8. Arya Wang Bang: berstanakan Pering Cagaan, Sukaet, Toh Jiwo, Penataran. Tugas sama dengan 1-7
9. Arya De Laneang; berstanakan di Kapal. Tugas sama dengan para Arya di atas.
10. Sira Wang Bang; berstanakan di Pina. Tugas sama dengan para Arya di atas.

Setiba di Bali membangun Puri di Samprangan mengikuti cara pembangunan istana di Majapahit.

Setelah Ida Dalem berada di Bali datang lagi menyusul memperkokoh pertahanan dan keamanan pemerintahan Dalem:

1. Arya Gajah Para ditempatkan di Tianyar dengan tugas sama dengan para Arya tersebut di atas. Arya Gajah Para kedatangannya ke Bali disertai tiga orang Wesya bersaudara:
2. Tan Kober, ditempatkan di Pacung
3. Tan Kawur, ditempatkan di Abiansemal
4. Tan Mundur, ditempatkan di Cacahan.

Arya Gajah Para ditempatkan di Tianyar dengan tugas sama dengan para arya tersebut di atas.

Diceritakan dalam sejarah bahwa setelah beberapa tahun lamanya Sri Aji Dalem Samprangan memegang tali pemerintahan di pulau Bali, mulai nampak keamanan dan ketentraman serta kegairahan rakyat pulau Bali berangsur-angsur mendapat kemajuan yang pesat. Jalannya pemerintahan mulai tambah lancar dan sangat teratur, hubungan antara bagian-bagian wilayah di Bali lancar dan aman serta kemakmuran rakyat mulai nampak dan dapat dirasakan oleh rakyat banyak.

Diceritakan bahwa Sri Aji Dalem Bali mempunyai permaisuri seorang putri Brahmani. Demikian juga halnya dengan Sira Arya Kenceng. Beliau juga beristrikan putri Brahmani, yaitu seorang putri adik kandung dari permaisuri Sri Aji Dalem. Dengan demikian maka Sri Arya Dalem jelas masih kakak ipar dari Arya Kenceng. Sira Arya Kenceng menjadi pejabat kerajaan yang tertinggi, merupakan pejabat yang terkemuka dalam pemerintahan Sri Aji Dalem. Karena demikian halnya, maka hubungan Sira Arya Kenceng, di luar maupun di dalam tugas kerajaan, adalah sangat dekat dengan Sri Aji Dalem, selaku pejabat tertinggi dan selaku kakak ipar.

Pada suatu hari Sira Arya Kenceng dianggap melakukan suatu kesalahan ingin menyamai kedudukan Sri Aji Dalem, karena berpakaian menyerupai Sri Aji Dalem (bersumpang sekar cempaka putih mebalut sekar sandat warna hijau, sekilas serupa dengan kembang cempaka wilis hijau yang hanya boleh dipakai oleh Sri Aji Dalem) ditambah difitnah oleh Pejabat yang lain yang menuduh Sira Arya Kenceng memasang guna-guna dan pengeger agar bisa disayang oleh Dalem dan Dalem tunduk pada Sira Arya Kenceng.

Beliau di hukum oleh Sri Aji Dalem, dari pajabat tertinggi menjadi pejabat terendah di dalam istana, yaitu menjadi kepala kebersihan seluruh bangunan dan halaman maupun pertamanan istana.

Tidak terkira rasasanya pedih dan sedih serta sakit hati Sira Arya Kenceng mengenang nasibnya difitnah dan harus mengalami hukuman sehina ini tanpa dosa apapun, namun Beliau tidak merasa putus asa untuk bisa kembali ke kedudukannya. “Hanya percobaan Hyang semata-mata” pikir Beliau. Beliau yakin akan keadilan Hyang. Dan pada suatu saat Beliau pasti bisa kembali pada kedudukan semula.

Dalam melaksanakan tugas sehari-hari berkeliling istana Beliau bisa bertemu dan beramah-tamah dengan seluruh penghuni istana maupun para abdi istana, cepat berkenalan dan bergaul dengan bebas kepada para putra-putri Baginda Dalem maupun para pengasuh serta semua para bawahan istana lainnya dengan sangat akrab. Dalam keadaan beginilah beliau selalu ingat dengan putranya sendiri yang berada jauh dari Buahan Tabanan, yang sangat gelisah menunggu kedatangan ayahnya.

Diceritakan dalam sejarah bahwa Sri Aji Dalem Bali pada saat itu mempunyai beberapa orang putra diantaranya ada yang baru berumur sekitar satu tahun, baru sedang lincah-lincahnya merangkak. Putra Beliau ini merupakan putra kesayangan Dalem yang sering digendong dan ditimang-timang oleh Dalem sendiri. Pengasuh putra Dalem, maupun para abdi lainnya juga teramat sayang pada putra Beliau.

Maklum pura siapa sebenarnya Sira Arya Kenceng kepala petugas kebersihan istana itu. Mereka masih tetap hormat, segan dan Bhakti padanya. Seringkali Putra Dalem berada dekat dan ditimang-timang Sira Arya Kenceng. Sang Putra Raja ternyata sangat senang berada dekat pada Sira Arya Kenceng. Sira Arya Kenceng sering bercanda dan ngemong Putra Dalem ini. Hal ini menyebabkan bahwa putra lambat laun menjadi sangat senang berada pada Sira Arya Kenceng dan menjadi sangat akrab “Ngikut”, senang dan tidak takut lagi pada Sira Arya Kenceng. Sang raja putra malah sangat gembira bila berada dekat pada Sira Arya Kenceng (yang sedang di hukum).

Pengasuh raja Putra itu sering juga mengajak sang putra bermain di dekat ataupun memasuki balairung itu bila tempat ini sedang dalam keadaan kosong, agaknya sang Raja Putra sudah biasa diajak naik turun, keluar masuk gedung balairung itu.

Dalam keadaan terhukum seperti keadaan Beliau sekarang ini Sira Arya Kenceng tiada hentinya berfikir untuk menemukan jalan keluar secara terhormat bisa bebas dari hukuman dan fitnahan ini. Tuhan selalu menyertainya. Akhirnya Sira Aya Kenceng menemukan sesuatu jalan dan akal melalui kesempatan baik untuk menolong dirinya dari belenggu hukuman itu.

Jalan keluarnya sebagai berikut: pada suatu persidangan Sri Aji Dalem sedang duduk dihadap oleh para mentri dan semua abdi negara. Sang Raja putra yang masih kecil asyik bermain di belakang balairung ditemani oleh sang pengasuh dan Sira Arya Kenceng kala-kala sedang menjalani hukuman. Pada kesempatan ini Sang Raja Putra dinaikkan oleh Sira Arya Kenceng di atas dataran dari belakang balairung, di belakang tempat duduk Baginda Sri Aji Dalem. Melihat baginda maka Sang Raja Putra gembira merangkak dari belakang Dalem dan naik di atas bahu Sri Aji Dalem, serta terus meraba bahu Ida Sri Aji Dalem. Dalem jadi sangat terkejut yang tidak kepalang.

Dalam keadaan sidang yang geger karena Sri Aji Dalem terkejut Sira Arya Kenceng berlari mendekat dan menghampiri Sri Dalem dan Sang Raja Putra serta mengangkat dan melepaskan sang Raja Putra dari bahu Baginda Sri Dalem dengan ucapan mohon ampun permisi, katanya, “Ngelungsur pengampura, nunas nugraha ping banget Sri Dalem” Sri Aji Dalem “nyonget” ke atas belakang (inggil ungkur). Sri Dalem bersabda dengan nada agak kesal pada Sira Arya Kenceng yang duduk dalam sikap sujud duduk di belakang agak jauh, “Pinter benar rayi Arya membuat intrik-intrikan, Putraku telah mengambil dan memegang bahuku. Putraku telah berbuat dosa tata krama. Menurut tata krama yang tersebut dalam lontar: “Lontar Raja Niti Sang Pandita” disebutkan bahwa tat kala Sang Nata telah berbusana kebesaran ratu, sang putra yang manapun tidak boleh gegabah, sengaja maupun tidak sengaja memegang ayahanda prabu sampai ke bahu, itu disebut “Rarebangeran”.

Setelah sejenak mengenang putra baginda, Ida Sri Aji Dalem bersabda lagi pada Sira Arya Kenceng, “ Nah Rayi Arya Kenceng, ini mungkin titah kehendak Hyang Widhi, aku tidak boleh menolak keputusan Hyang ini. Aku terima dengan ikhlas dan tulus hati keputusan Hyang Widhi ini. Putraku telah berbuat dosa. Telah menjadi kehendak Hyang Widhi bahwa putraku harus menjadi putra rayi Arya. Putraku harus berpisah dariku. Kakang merelakan dengan segala keikhlasan hatiku pada rayi, untuk mengambil putraku ini menjadi putra rayi Arya. Ambilah dia sebagai putra rayi dan bawalah dia ke Buahan sebagai anak angkat. “Desa Buahan (kota Tabanan saat itu belum ada, kata Tabanan hanya baru menjadi nama wilayah. Ibu kota yang sekarang bernama Tabanan dulukala bernama Singasana Natha Tabanan untuk kota baru dipakai jauh kemudian: tempat istana Sira Arya Kenceng berada di Buahan, kini 3 km dari kota Tabanan.

“Kakang ikhlas menghadiahkan putraku menjadi putra rayi Arya, namun ada amanatku kepada rayi Arya yang harus rayi Arya patuhi. Bikinkalah putraku ini upacara yang disebut: “Meperas Mebaleman” (apisekam) dan diatasnya “ Mapeteteh” dengan kepala kerbau. Persaudarakanlah dia dengan putra rayi Arya nanak Ngurah Tabanan. Berilah dia gelar Arya Kenceng Tegehkuri, karena dia berdosa naik mengatasi bahuku dibelakangku (metegehin bahu Dalem dari keuri = inggil ungkur). Ia masih boleh memakai upacara Raja Putra. Berangkatlah sekarang rayi Arya Kenceng, berangkatlah putraku! Hyang Widhi menyertaimu (Dalem mengusap-usap bahu putranya). Demikianlah amanatku, semoga Hyang Parama Kawi menyertai Rayi Arya, menyertai Putraku Tegehkuri.

Mendengar keputusan sabda Dalem, perasaan terharu bukan kepalang dan tidak terkirakan senang hati Sira Arya Kenceng. Pertama-tama Beliau telah terbebas dari hukuman dan dapat menduduki kembali kedudukannya selaku patih pertama dan kekuasaannya atas daerah Tabanan dan sekitarnya. Kedua Beliau mendapat Karunia Hyang Widhi dan hadiah dari sesuhunan Sri Aji Dalem Bali, seorang raja putra yang sangat tampan, begitu bagus (melik) dan cerdas. Sira Arya Kenceng menyambut hadiah dan karunia Dalem, sang putra raja, dan dengan segala kehormatan menyembah mohon diri dengan menggendong sang raja putra Arya Tegehkuri lengkap diiringi oleh sang pengasuh dan pengiring pasukan secukupnya pulang kembali menuju ke istana Beliau di desa Buahan di wilayah negara Tabanan yang tetap menjadi daerah kekuasaanya kembali………

Legenda arya keceng bag.1

Sejarah adalah guru Agung yang mampu membimbing kita ke arah kemajuan. Apalagi sejarah dari leluhur yang sukses dalam hidupnya. Demikian yang dicatat oleh sejarah Putra Dalem Bali, Tegehkuri Arya Kenceng berhasil mendirikan kerajaan Badung dan menjadi raja pertama, bukan karena keturunan namun karena usaha dan jering payahnya sendiri.

Pura Dalem Puri - Linggih Ida Bethari Dewi Danuh

Pura Dalem Puri - Linggih Ida Bethari Dewi Danuh

Semangat ini patut menjadi suri teladan bagi warih Beliau (keturunan Beliau) pun baik bagi siapapun yang terinspirasi untuk membaca dan menemukan manfaat di dalamnya.

Terimakasih banyak kami ucapkan pada Sesepuh kami yang telah dengan susah payah menyelesaikan Babad ini. Babab ini kami dapatkan di Pura Dalem Arya Tegehkuri Di Benculuk pada tanggal 14 Mei 2005, yang kebetulan sama isinya dengan isi Babad Keluarga yang selalu dibacakan setiap hari suci… Karena keturunan Tegehkuri Arya Kenceng bertebaran di seluruh Bali, semenjak terjadi perebutan atas Ni Gusti Ayu Mimba antara Perjaka putra Kyi Pucangan dengan Agung Mengwi sekitar tahun 1750, para keturunan Tegehkuri menyebar dan nyineb ke seluruh Bali, untuk tetap mengingat leluhur dan menjadikannya suri teladan, para keturuannya kemudian menuliskan sejarah perjalanan, hal ini memungkinkan timbulnya beberapa babad, oleh karenanya kalo ada kekurangan di dalam Babad ini mohon sudikiranya mereka yang mengetahuinya melengkapi sehingga semua keturunan Arya Kenceng Tegeh Kuri mengerti sajarah yang sesungguhnya.

Pura Kawitan Tegeh Kuri - Tempat pemujaan Ida Bethara Ring Toh Langkir (Gunung Agung)

Pura Kawitan Tegeh Kuri - Tempat pemujaan Ida Bethara Ring Toh Langkir (Gunung Agung)

Marilah kita baca penuturan dari para sesepuh yang termuat dalam buku Babad yang disebar pada karya agung pemacekan agung Pura Dalem Benculuk 14 Maret 2005.

Om Avignam Astu Nama Sidem

Sembah sujud hamba kehadapan Ida Sanghyang Parama Kawi dan para leluhur (dewata-dewati), yang telah menganugrahkan ketentraman sehingga terwujud tujuan hamba untuk menerbitkan tentang sejarah Arya Kenceng Tegeh Kori, agar segala kesalahan dan kekeliruan hamba diampuni, sehingga tidak kena Upadrawa (kutukan) beliau yang telah suci.

Dikisahkan dalam sejarah Pulau Bali pada akhir abad ke XIV berdirilah di sebelah barat sungai Ayung pada hulu daerah utara desa Tonjaya (sekarang desa Tonja) sebuah kerajaan yang sangat megah.

Bila diperhatikan menurut pandangan kemegahan dan pengaturan puri maupun wibawa kerajaan ini, semuanya mencerminkan gaya keagungan ksatriaan Majapahit.

Tata letak dan tata cipta bangunan-bangunannya yang sedemikian serasi, tata perhiasan dan dekorasi maupun tata pertamanannya keseluruhan sangat menarik dan mengesankan serta menimbulkan khayalan seolah-olah berada di dunia yang lain, di dunia pedewataan dengan istana-istana yang serba mewah dan serba gemerlapan. Dengan sepintas pandang para pengamat akan cepat mendapat kesan bahwa yang bersemayam dalam istana ini ada pertalian dengan para ratu dan para ksatria di majapahit.

Balai bengongnya yang sengaja di dekorasi dan dilengkapi sangat mewahnya membuat penonton tak jemu-jemunya memandang. Menara (balai) kulkul yang berdiri di sudut lainnya tidak kalah indahnya.

Di samping keindahan puri ini ada lagi sesuatu kelebihan yang patut dicatat melebihi keadaan puri-puri lainnya, yaitu puri disebelah hulunga diapit dengan dua pura yang besar dan tidak kalah megahnya dengan puri itu sendiri. Tatanan puri tersebut tidak terdapat pada puri-puri di kerajaan lain. Selain dua pura tersebut, pura-pura kahyangan tiga dan pura-pura umum maupun kawitan sangat mendapat perhatian dari kerajaan. Sebuah dari para parahyangan yang mengapit huluan puri terletak di timur laut puri di pinggir sungai Ayung. Parahyangan ini mencerminkan pemujaan pada Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), seru sekalian alam, dalam manifestasinya di puja sebagai Bhatara Toh Langkir di Puncak Gunung Agung. Yang sebuah lagi berdiri di sebelah barat daya puri, Parahyangan tersebut mencerminkan pemujaan kehadapan Bhatara di gunung Batur.

Parahyangan ini lazim disebut Pura Dalem Arya Tegeh Kuri Benculuk. Pura ini berdiri sebagai pengemong puri, raja dan rakyatnya. Ibu kota kerajaan disebut Benculuk, melambangkan nama dari pada masa kanak-kanak pernah dididik, diasuh, dipelihara, dibesarkan dan mendapat kasih sayang, yaitu di desa Buahan. Buahan=Jambe=Pucangan=Benculuk=Peji, dsb.

Sang Prabu bergelar Sira Arya Kenceng Tegehkuri itu suatu pertanda seorang Putra Dalem yang diberikan kepada Sira Arya Kenceng sebagai putra angkat beliau.

Negaranya disebut negara Badung dalam lingkungan kekuasaan Sri Aji Dalem Samprangan ataupun Gelgel (Sri Kresna Kepakisan) maupun para turunan Dalem Gelgel.

Sejarah kisah asal-usul Sang Prabu bersumber pada sejarah para leluhur para ksatria dan para ratu Majapahit di Jawa yang kisahnya di tuturkan berikut ini:

Alkisah, maka tersebutlah dalam sejarah, Maha Prabu Airlangga yang bertahta di Kediri-Panjalu pada tahun 1010 sampai tahun 1042 Baginda Maha Prabu Airlangga mempunyai tiga orang putra: Putri Baginda bernama Dyah Kili Suci atau Endang Suci disebut pula Rara Kapucangan. Putri Kili Suci yang lahir dari permaisuri baginda tidak bersedia menjadi putra mahkota menggantikan baginda ayahnya, karena beliau tidak menginginkan kekuasaan dan kewibawaan, tidak ingin bersuami dan menjalankan kehidupan orang biasa, melainkan beliau ingin menjalankan kehidupan sebagai seorang petapa di dalam hutan.

Tekad dan keputusan Putri Kili Suci ini membawa akibat bahwa kerajaan Daha-Panjalu kemudian terbagi menjadi dua buah kerajaan masing-masing dipinpin oleh putra-putra Maharaja Airlangga yang lahir bukan dari permaisuri raja. Putra laki-laki baginda itu bernama Jayabaya dinobatkan menjadi raja kerajaan Daha bertahta di Kediri Penjalu dan menurunkan para ksatria Kediri Daha, antara lain Sri Dandang Gendis dan terakhir Jayakatwang. Adapun Jayasaba dinobatkan di Jenggala bertahta di Kahuripan. Baginda Sri Jayasaba inilah menurunkan para ksatria Kahuripan, setelah beberapa keturunan tersebut berkembang, termasuk enam orang bersaudara yang mejadi awal dari tokoh yang akan diceritakan dalam sejarah selanjutnya. Enam ksatria bersaudara dimaksud ialah:

1. Rahadian Cakradara adalah seorang yang sangat cerdas baik budibahasanya, memiliki keahlian yang utama, pradnyan, cakap, sulaksana, paham akan tatwa-tatwa, teguh imannya, gagah berani dan tangkas dalam perang. Beliau itulah terpilih menjadi suami Baginda Maharaja Dewi Bhrawilwatikta III dalam swayambara. Sesudahnya dilangsungkan pernikahan pada tahun 1329, baginda bergelar Sri Karta Wardana. Beliau adalah ayahanda Baginda Maharaja Hayam Wuruk yang termasyur, memerintah dari tahun 1334 (bayi) sampai 1350-1389 (Hayam Wuruk dinobatkan raja sejak lahir diwakili ibundanya yang bertahta mulai tahun 1329-1334.
2. Adik Baginda banyak mempunyai nama, antara lain: Sira Arya Damar, Sira Arya Teja, Rahadian Dilah, Kyai Nala. Dalam bidang pemerintahan di Kerajaan Majapahit, beliau berpangkat Diaksa. Kata-kata beliau sangat bertuah, gagah berani sebagai kesari. Beliau kemudian ditempatkan sebagai Prabu (Adhipati) di Palembang (Kerajaan Sriwijaya). Setelah kembali dari tugasnya turut menaklukkan Patih Pasung Grigis, mengikuti Maha Patih Gajah Mada ke Bali tahun 1343. Pada penyerbuan ke Bali Patih Gajah Mada turun di Tianyar dengan pasukannya. Sri Arya Damar, disertai adiknya Sira Arya Kutawaringin, dengan pasukannya turun dari Ularan (di Bali Utara).
3. Adik Baginda yang kedua (nomor tiga bersaudara) bernama Sira Arya Kenceng. Beliau termasyur dalam pemikiran dan pertimbangannya (wirarasan), gagah berani sebagai wiagra. Turut dalam penyerbuan ke Bali membantu Maha Patih Gajah Mada menaklukkan Patih Pasung Grigis pada tahun 1343. Beliau disertai dua orang adik-adik beliau Sira Arya Sentong dan Sira Arya Belog, mendarat di Kuta.
4. Adik Baginda yang ketiga bernama Sira Arya Kutawaringin
5. Adik Beliau yang keempat bernama Sira Arya Sentong.
6. Adik Beliau yang paling bungsu bernama Sira Arya Tan Wikan alias Arya Belog.

Para kesatria yang lima orang ini menjadi Bahudanda para Maharaja Dewi Bhra Wilwatikta III di Majapahit……(bersambung)

beberapa mitos yang beredar di Indonesia

Orang Pendek
Orang Pendek adalah hewan kriptid asal Pulau Sumatera dan telah dikenal sejak 100 tahun lalu oleh penghuni hutan, penduduk, kolonis belanda dan ilmuwan. Penelitian menyebutkan bahwa orang pendek adalah primata berjalan yang memiliki sekitar 80 cm dan 150 cm.

Naga Besukih
Naga Besukih adalah naga yang diceritakan dalam asal-usul selat Bali. Dalam cerita, Naga ini dapat dipanggil menggunakan genta pemujaan milik Begawan Sidi Mantra. Juga diceritakan bahwa ia dapat mengeluarkan emas dan permata dari dalam sisiknya.

Garuda
Garuda adalah salah satu dewa dalam agama Hindu dan Buddha. Ia merupakan wahana Dewa Wisnu, salah satu Trimurti atau manifestasi bentuk Tuhan dalam agama Hindu. Garuda digambarkan bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah. Paruh dan sayapnya mirip elang, tetapi tubuhnya seperti manusia. Ukurannya besar sehingga dapat menghalangi matahari.

Jenglot
Jenglot, makhluk misterius dari Indonesia merupakan fenomena aneh yang mulai menyebar dimasyarakat pada tahun 1997an. Jenglot merupakan sebuah benda/makhluk(saya bingung menentukan apakah benda atau makhluk)yang berbentuk manusia kecil dengan tubuh tak lebih dari 12 cm dan rambutnya yang panjang, jarang dan kaku melewati kaki, serta kuku-kukunya yang panjang.

Leak
Dalam mitologi Bali, Leak adalah penyihir jahat. Le artinya penyihir dan ak artinya jahat. Leak hanya bisa dilihat di malam hari oleh para dukun pemburu leak. Di siang hari ia tampak seperti manusia biasa, sedangkan pada malam hari ia berada di kuburan untuk mencari organ-organ dalam tubuh manusia yang digunakannya untuk membuat ramuan sihir. Ramuan sihir itu dapat mengubah bentuk leak menjadi seekor harimau, kera, babi atau menjadi seperti Rangda. Bila perlu ia juga dapat mengambil organ dari orang hidup.

rangda
Rangda adalah ratu dari para leak dalam mitologi Bali. Makhluk yang menakutkan ini diceritakan sering menculik dan memakan anak kecil serta memimpin pasukan nenek sihir jahat melawan Barong, yang merupakan simbol kekuatan baik.

Barong
Barong adalah karakter dalam mitologi Bali. Ia adalah raja dari roh-roh serta melambangkan kebaikan. Ia merupakan musuh Rangda dalam mitologi Bali. Banas Pati Rajah adalah roh yang mendampingi seorang anak dalam hidupnya. Banas Pati Rajah dipercayai sebagai roh yang menggerakkan Barong. Sebagai roh pelindung, Barong sering ditampilkan sebagai seekor singa. Tarian tradisional di Bali yang menggambarkan pertempuran antara Barong dan Rangda sangatlah terkenal dan sering diperlihatkan sebagai atraksi wisata.
Barong singa adalah salah satu dari lima bentuk Barong. Di pulau Bali setiap bagian pulau Bali mempunyai roh pelindung untuk tanah dan hutannya masing-masing. Setiap Barong dari yang mewakili daerah tertentu digambarkan sebagai hewan yang berbeda. Ada babi hutan, harimau, ular atau naga, dan singa. Bentuk Barong sebagai singa sangatlah populer dan berasal dari Gianyar. Di sini terletak Ubud, yang merupakan tempat pariwisata yang terkenal. Dalam Calonarong atau tari-tarian Bali, Barong menggunakan ilmu gaibnya untuk mengalahkan Rangda.

Rabu, 13 Oktober 2010

8 pedang legendaris

1.pedang Zulqifar
Zulfiqar adalah pedang terkenal dalam sejarah Islam yg dimiliki oleh Imam Ali.
Ali menggunakan pedang dlm Pertempuran sengit di kota Mekah.yg menjadi lawannya adalah Amir bin Abdawud, yg kekuatannya sering dibandingkan dengan 1000 orang.
pedang ini adalah salah satu simbol tertua dan paling terkenal dari Islam. juga pernah digunakan dlm Pertempuran Karbala oleh Imam Husain,Dan sekarang diyakini oleh Syiah untuk berada dalam kepemilikan Imam Mahdi.

2.Flaming Sword a.k.a Balmung
pedang Flaming telah ada dlm legenda dan mitos selama ribuan tahun. Menurut Alkitab, seorang kerub dgn pedang berapi ditempatkan oleh Allah di gerbang surga setelah Adam dan Hawa dibuang dari itu (Kejadian 03:24).
Ortodoks Timur tradisi Kristen mengatakan bahwa dari waktu Yesus lahir, pedang berapi tidak lagi di Taman Eden, sehingga memungkinkan bagi manusia untuk kembali masuk surga.

3.pedang exalibur
Excalibur adalah pedang legendaris yg dikaitkan dgn kekuatan magis yang hanya bisa dipegang Arthur.
Ada dua pedang yang muncul dalam legenda-legenda , Dalam beberapa versi hanya ada satu pedang. ketika Pedang di Batu rusak, kemudian Arthur menerima Excalibur dari Lady of Lake.
http://indungsia.files.wordpress.com/2010/05/pedang3.jpg?w=300&h=395

4. Kusangi-no-Tsurugi
adalah pedang legendaris bagi sejarah Jepang, yaitu Britania, merupakan salah satu dari tiga Imperial tanda kerajaan Jepang.
pada awalnya disebut Ama-no-Murakumo-no-Tsurugi (“Pedang dari Gathering Awan Surga “) tapi namanya kemudian diubah menjadi lebih populer Kusanagi-no-Tsurugi (” Grass Cutting Pedang “).
pedang ini ditemukan di tubuh ular raksasa. Pada masa pemerintahan Kaisar XII,
Spoiler for gambar:

5. Shamshir-e-Zomorrodnegar
Shamshir-e Zomorrodnegar “Pedang bertabur zamrud” adalah pedang dalam legenda Persia Amir Arsalan.
pedang ini awalnya milik Raja Salomo, dijaga oleh Fulad-zereh, luka dr pedang ini hanya bisa diobati dengan ramuan khusus

6. Glory of Ten Powers
Glory of Ten Powers adalah pedang legendaris Cina, dikatakan dibuat di Tibet oleh suami dan istri penyihir Bon tradisi kuno. pedang ini diberi kekuatan untuk melindungi pemakai dgn kekuatan sihir si pembuat.

7. Pedang William Wallace
Walau ada sisi yg berbeda untuk setiap cerita, ada satu kebenaran yang mendasari tentang cerita-cerita pahlawan Skotlandia William Wallace.

yang satu ini punya Indonesia....

8.keris mpu gandring
Keris Mpu Gandring adalah senjata pusaka yang terkenal dalam riwayat berdirinya Kerajaan Singosari, Malang, Jawa Timur.
Keris ini terkenal karena kutukannya yg memakan korban dr kalangan Singasari termasuk pendiri dan pemakainya, ken Arok.
Keris ini dibuat oleh seorang pandai besi yang dikenal sangat sakti yang bernama Mpu Gandring, atas pesanan Ken Arok,Ken Arok memesan keris ini kepada Mpu Gandring dgn waktu satu malam saja, yang merupakan pekerjaan hampir mustahil dilakukan oleh para "mpu" (gelar bagi seorang pandai logam yang sangat sakti) pada masa itu. Namun Mpu Gandring menyanggupinya dengan kekuatan gaib yang dimilikinya. Bahkan kekuatan tadi "ditransfer" kedalam keris buatannya itu untuk menambah kemampuan dan kesaktian keris tersebut.